Silahkankunjungi postingan Jadwal Praktek Dokter RS Hermina Solo | Semua Spesialis untuk membaca artikel selengkapnya dengan klik link di atas. bangunan saat ini yang mencapai 6960 m² ini telah resmi beroperasi melayani masyarakat solo sejak 21 Agustus 2014 dan di resmikan oleh Walikota Solo- Surakarta Bpk. Spesialis Penyakit Dalam
No Nama Dokter: Senin: Selasa: Rabu: Kamis: Jumat: Sabtu: 1: dr. H. Rustam Siregar, Sp. A: 07.00 - Selesai: 07.00 - Selesai: 07.00 - Selesai: 07.00 - Selesai: 07.00
DOKTERSPESIALIS. PENYAKIT DALAM. Penyakit Diabetes dan JagaKesehatan Jantung Anda
Klikdi sini untuk membaca: Kampus Dokter Spesialis (PPDS) Penyakit Dalam di Indonesia (Kampus di Pulau Jawa) Part II Ilmu Penyakit Dalam/ Internist. Ilmu penyakit dalam adalah ilmu kedokteran yang menangani penyakit nonbedah orang dewasa, yang meliputi hampir seluruh anggota tubuh manusia.Beberapa contoh penyakit dalam yang memerlukan tindakan dari dokter spesialis penyakit dalam adalah
dr Kandung Bowoleksono, Sp.OG merupakan seorang Dokter Kandungan yang berpraktik di RS dr. Oen Solo Baru. Beliau dapat membantu layanan Konsultasi Kesehatan Kebidanan dan Kandungan. dr. Kandung Bowoleksono, Sp.OG menamatkan pendidikan Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi di Universitas Brawijaya.
6fEyN. Apa itu Dokter Spesialis Penyakit Dalam?Dokter spesialis penyakit dalam atau internis adalah dokter yang menangani berbagai keluhan dan masalah kesehatan pada pasien dewasa dan lansia. Penanganan yang dilakukan mencakup penanganan medis terkait gangguan di berbagai organ dan sistem organ bagian klinis, bidang ilmu penyakit dalam terbagi dalam beberapa subspesialis. Masing-masing subspesialis akan menangani penyakit sesuai bidangnya. Ada 11 subspesialisasi ilmu penyakit dalam, yaitu Alergi imunologi dan hepatologi hipertensi onkologi medik endokrin infeksi Apa yang Bisa Ditangani Dokter Spesialis Penyakit Dalam?Dokter spesialis penyakit dalam menangani hampir semua penyakit yang terkait organ dan sistem organ manusia, dari penyakit akut hingga penyakit kronis. Beberapa contoh penyakit yang ditangani antara lain gagal ginjal, hipertensi, diabetes, penyakit asam lambung, hepatitis, sirosis hati, gagal jantung, demensia, kanker, leukimia, gangguan tiroid, pneumonia, tuberkulosis, skoliosis, fibromyalgia, malaria, rubella, dan keracunan Biaya Konsultasi Dokter Spesialis Penyakit Dalam?Biaya konsultasi penyakit dalam bervariasi tergantung kepada gelar konsultan yang dimiliki dokter, serta rumah sakit tempat praktiknya. Rentang biayanya mulai dari Rp. hingga Rp. per pertemuan. Disarankan agar menyiapkan dana lebih, untuk biaya tambahan yang mungkin Medis yang Dapat Dilakukan Dokter Spesialis Penyakit Dalam?Ada berbagai tindakan medis yang dapat dilakukan dokter spesialis penyakit dalam sesuai dengan gejala dan penyakit yang diderita pasien. Beberapa contoh tindakan medis yang bisa dilakukan antara lain adalah skin test terhadap obat-obatan tertentu untuk pasien dengan penyakit terkait imunitas atau alergi, vaksinasi dewasa dan lansia, pemasangan kateter pada saluran kemih untuk penyakit yang berkaitan dengan ginjal hipertensi, pengambilan cairan di rongga perut dan paru, stabilisasi kondisi gawat darurat seperti pada syok sepsis, henti jantung, dan henti napas, aspirasi sumsum tulang dan biopsi sumsum tulang untuk pasien Harus Menemui Dokter Spesialis Penyakit Dalam?Anda disarankan segera menemui dokter spesialis penyakit dalam, apabilaAnda memiliki keluhan atau gejala apa pun yang memengaruhi organ dan sistem organ tubuh. Misalnya, jika gejala yang dialami berkaitan dengan gangguan dalam sistem pencernaan, sistem pernapasan, atau pembuluh darah yang Anda alami sangat luas dan kompleks. Anda membutuhkan perawatan komprehensif jangka membutuhkan perawatan pencegahan terhadap penyakit tertentu, baik karena adanya faktor risiko genetik ataupun faktor risiko lingkungan. Apa yang Perlu Dipersiapkan Sebelum Bertemu Dokter Spesialis Penyakit Dalam?Sebelum bertemu dengan dokter spesialis penyakit dalam, persiapkan beberapa hal berikut untuk memudahkan dokter menentukan diagnosis dan perawatan yang tepatRiwayat kesehatan, meliputi keluhan yang Anda alami, riwayat kesehatan Anda secara keseluruhan, riwayat penggunaan obat, riwayat kesehatan keluarga Anda, serta gaya hidup dan kehidupan pemeriksaan yang pernah dilakukan sebelumnya, seperti tes darah, tes urine, pemeriksaan dahak dan feses, biopsi, foto Rontgen, USG, CT scan, dan lupa untuk menanyakan opsi perawatan yang tersedia dan tingkat keberhasilan, serta risiko dari masing-masing Hasil dari Konsultasi dengan Dokter Spesialis Penyakit Dalam?Setelah Anda menjalani konsultasi dan pemeriksaan, dokter spesialis penyakit dalam akan meninjau hasil pemeriksaan fisik dan hasil pemeriksaan penunjang. Dari tinjauan tersebut, dokter spesialis penyakit dalam akan memperoleh dua hasil, yaituDiagnosis. Melalui konsultasi dan pemeriksaan, internis dapat menentukan kemungkinan diagnosis atau diagnosis pasti dari penyakit yang Anda terapi. Setelah Anda terdiagnosis suatu penyakit, dokter akan menentukan penanganan yang sesuai, mencakup jenis obat yang akan dikonsumsi, rencana perawatan, serta tindakan medis. Di samping itu, juga perbaikan gaya hidup, misalnya berhenti merokok, mengurangi berat badan, dan menghindari stres.
Konsultasi penyakit dalam adalah pemeriksaan yang dilakukan untuk mengetahui kondisi atau gangguan pada sistem dan organ dalam tubuh. Hasil konsultasi digunakan untuk merencanakan jenis pengobatan yang sesuai. Penyakit dalam adalah spesialisasi kedokteran yang mendalami penyakit terkait kinerja dan fungsi organ dalam tubuh manusia. Dokter ahli penyakit dalam disebut dokter spesialis penyakit dalam atau internis. Tujuan utama dari konsultasi penyakit dalam adalah untuk mendiagnosis, mengobati, dan mencegah berbagai jenis penyakit dalam. Rentang usia pasien yang ditangani oleh internis adalah 18 tahun ke atas. Jenis Penyakit Dalam Dokter spesialis penyakit dalam terbagi menjadi beberapa pembagian subspesialisasi, sesuai dengan sistem atau organ tubuh yang ditanganiya. Berikut ini adalah penjelasan dari masing-masing subspesialisasi beserta contoh penyakit yang ditangani Alergi imunologi Alergi imunologi merupakan cabang ilmu penyakit dalam yang berkaitan dengan alergi dan gangguan terhadap sistem kekebalan tubuh. Contoh penyakit yang ditangani oleh dokter alergi imunologi adalah asma, urtikaria atau biduran, penyakit autoimun, serta alergi makanan atau alergi obat. Gastroenterohepatologi Gastroenterohepatologi merupakan cabang ilmu penyakit dalam yang berkaitan dengan gangguan pada sistem pencernaan dan organ hati. Beberapa penyakit yang ditangani oleh dokter gastroenterohepatologi, yaitu gastritis, tukak lambung, hepatitis, dan pankreatitis. Geriatri Geriatri merupakan cabang ilmu penyakit dalam yang berkaitan dengan gangguan medis yang dialami oleh pasien lanjut usia akibat proses penuaan. Kondisi-kondisi yang ditangani oleh dokter geriatri, antara lain hipertensi, demensia, dan osteoartritis. Ginjal hipertensi Ini merupakan cabang ilmu penyakit dalam yang berkaitan dengan gangguan terhadap organ ginjal dan tekanan darah tinggi. Sejumlah penyakit yang ditangani oleh dokter ginjal hipertensi adalah gagal ginjal kronis atau akut, infeksi saluran kemih, dan hipertensi. Hematologi onkologi medik Subspesialisasi ini merupakan cabang ilmu penyakit dalam yang berkaitan dengan kanker pada darah. Penyakit yang ditangani oleh dokter hematologi onkologi medik, di antaranya leukemia dan limfoma. Kardiologi Kardiologi merupakan cabang ilmu penyakit dalam yang berkaitan dengan gangguan terhadap organ jantung dan pembuluh darah. Gagal jantung, penyakit jantung koroner, dan penyakit katup jantung merupakan beberapa penyakit yang ditangani oleh dokter kardiologi. Metabolik endokrin Metaboli endokrin merupakan cabang ilmu penyakit dalam yang berkaitan dengan gangguan terhadap proses metabolisme dan sistem hormon tubuh. Beberapa penyakit yang ditangani oleh dokter metabolik endokrin adalah diabetes, gangguan homon tiroid, dan kolesterol tinggi. Psikosomatik Ini merupakan cabang ilmu yang berkaitan dengan jenis penyakit dalam yang muncul atau diperparah akibat gangguan mental. Penyakit yang ditangani oleh dokter psikosomatik, antara lain irritable bowel syndrome, tukak lambung, dan asma. Pulmonologi Pulmonologi merupakan cabang ilmu penyakit dalam yang berkaitan dengan gangguan pada sistem pernapasan, dari batang tenggorokan hingga paru-paru. Tuberkulosis, pneumonia, dan bronkitis merupakan beberapa contoh penyakit yang ditangani oleh dokter pulmonologi. Reumatologi Reumatologi merupakan cabang ilmu penyakit dalam yang berkaitan dengan gangguan terhadap sendi dan kondisi autoimun. Sejumlah penyakit yang ditangani oleh dokter reumatologi adalah rheumatoid arthritis, tendonitis, dan lupus. Tropik infeksi Tropik infeksi merupakan cabang ilmu penyakit dalam yang berkaitan dengan berbagai jenis penyakit atau infeksi yang umumnya muncul di daerah tropis. Dokter tropik infeksi dapat menangani penyakit-penyakit, seperti malaria, kaki gajah filariasis, dan demam berdarah. Indikasi Konsultasi Penyakit Dalam Konsultasi penyakit dalam perlu segera dilakukan bagi pasien yang mengalami gejala-gejala penyakit dalam, seperti luka sulit sembuh diabetes, terdapat darah pada urine gagal ginjal kronis, atau nyeri dada penyakit jantung koroner. Meski tidak mengalami gejala apa pun, konsultasi penyakit dalam baiknya tetap dilakukan secara rutin. Hal ini bertujuan untuk mengetahui kondisi organ dan mendeteksi lebih dini gangguan yang mungkin diderita, sehingga penanganan bisa secepatnya diberikan. Selain itu, konsultasi ini juga dapat dilakukan sebelum operasi dengan tujuan sebagai berikut Mendeteksi penyakit penyerta atau faktor risiko yang dapat menyebabkan terjadinya komplikasi setelah operasi Mengoptimalkan kondisi pasien sebelum operasi Memeriksa dan mengobati komplikasi yang mungkin terjadi setelah operasi Peringatan Konsultasi Penyakit Dalam Saat melakukan pemeriksaan, disarankan bagi pasien untuk ditemani oleh keluarga atau kerabat. Hal ini dapat membantu pasien mengingat keluhan dan gejala yang dialami, serta memahami hasil pemeriksaan. Selain itu, pasien sebaiknya menggunakan pakaian yang longgar dan mudah dibuka untuk memudahkan pemeriksaan. Setelah konsultasi, pasien juga mungkin akan disarankan untuk menjalani pemeriksaan penunjang, seperti tes darah, tes urin, atau tes pencitraan radiologi. Tergantung pada kesimpulan dokter, pasien bisa dirujuk ke spesialis lain. Hal ini wajar karena banyak penyakit yang memiliki gejala yang mirip atau tumpang tindih. Pasien bisa saja perlu berkonsultasi dengan dua atau lebih dokter spesialis sekaligus. Sebelum Konsultasi Penyakit Dalam Umumnya, ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan sebelum pasien melakukan konsultasi penyakit dalam, yaitu Membawa catatan mengenai gejala yang dialami Untuk memastikan semua gejala tersampaikan dengan baik, sebaiknya pasien membuat catatan mengenai kondisinya sejak hari pertama gejala muncul. Pasien juga bisa mencatat daftar pertanyaan atau kekhawatiran yang ingin dikonfirmasi kepada dokter, karena hal ini bisa saja terlupakan saat konsultasi. Membawa catatan riwayat kesehatan Pasien sebaiknya membawa seluruh catatan riwayat kesehatan yang diperlukan, baik penyakit maupun alergi yang sedang atau pernah diderita. Hasil pemeriksaan yang pernah dijalani, seperti foto Rontgen atau hasil tes laboratorium, juga dapat memudahkan proses konsultasi. Memberi tahu dokter obat yang sedang atau pernah dikonsumsi Pasien bisa membawa obat yang sedang dikonsumsi atau catatan mengenai daftar obat yang pernah dikonsumsi, baik itu obat medis maupun produk herbal, untuk melengkapi informasi yang dibutuhkan oleh dokter. Membawa surat rujukan Jika memiliki surat rujukan dari dokter umum atau dokter spesialis lain, pasien perlu membawa surat tersebut saat berkonsultasi. Surat rujukan dapat menjadi gambaran awal bagi dokter penyakit dalam mengenai kondisi pasien, petunjuk pengobatan, maupun penanganan lebih lanjut. Prosedur Konsultasi Penyakit Dalam Pemeriksaan yang dilakukan oleh dokter spesialis penyakit dalam tergantung pada kondisi pasien secara keseluruhan. Berikut ini adalah pemeriksaan-pemeriksaan yang dapat dilakukan oleh dokter dalam konsultasi penyakit dalam Pemeriksaan riwayat kesehatan Pemeriksaan riwayat kesehatan merupakan tahap pemeriksaan paling awal dalam proses konsultasi penyakit dalam. Pada tahap ini, dokter akan mengajukan sejumlah pertanyaan kepada pasien, seperti Keluhan terhadap gangguan kesehatan yang dialami pasien saat ini Riwayat kesehatan pasien, termasuk seluruh gangguan kesehatan yang pernah diderita pasien Terapi pengobatan yang pernah dijalani, tindakan operasi yang pernah dilalui, serta komplikasi atau trauma yang pernah dialami pasien Riwayat penggunaan obat, termasuk obat yang sedang atau pernah dikonsumsi, baik obat resep, obat bebas, maupun produk herbal Riwayat kesehatan keluarga, termasuk berbagai gangguan kesehatan yang sedang atau pernah dialami orang tua, saudara kandung, maupun anak-anak pasien Gaya hidup dan kehidupan sosial, termasuk kebiasaan merokok, konsumsi alkohol, penggunaan obat-obatan terlarang, pekerjaan, kepemilikan hewan peliharaan, dan hobi Pemeriksaan fisik Pemeriksaan fisik dilakukan untuk mendeteksi kelainan pada tubuh pasien. Sebagai langkah awal, dokter biasanya akan melakukan penimbangan berat dan pengukuran tinggi badan. Setelah itu, dokter dapat melakukan pemeriksaan tanda vital pasien. Pemeriksaan tanda vital ini meliputi pengukuran tekanan darah, denyut jantung, kadar oksigen darah, frekuensi pernapasan, dan suhu tubuh. Pemeriksaan fisik lanjutan Pemeriksaan fisik lanjutan adalah pemeriksaan terhadap sejumlah bagian tubuh untuk mendeteksi kelainan atau gangguan yang mungkin dialami pasien. Bagian tubuh yang dapat diperiksa pada pemeriksaan ini meliputi Kepala dan leher Dokter akan memeriksa mata, hidung, telinga, kelenjar getah bening, tiroid, dan pembuluh darah leher. Kondisi tenggorokan, amandel, gigi, dan gusi juga dapat diperiksa pada pemeriksaan kepala dan leher. Jantung Dokter akan menggunakan alat bantu stetoskop untuk mendeteksi beberapa kondisi, seperti detak jantung yang tidak beraturan atau bunyi jantung abnormal. Paru Dokter akan memperhatikan gerak napas pasien dan memeriksa suara napas pada paru-paru pasien dengan menggunakan stetoskop. Perut Dokter akan melakukan pemeriksaan untuk mendeteksi lokasi nyeri, ukuran hati, limpa, dan keberadaan cairan perut dengan cara menekan perut pasien. Dokter juga akan mendengarkan suara usus dengan menggunakan stetoskop. Anggota gerak Dokter akan memeriksa lengan dan tungkai untuk melihat kualitas denyut nadi, sirkulasi darah, dan fungsi saraf. Kualitas persendian juga dapat diperiksa pada tahap ini. Sistem saraf dan motorik Dokter akan memeriksa fungsi motorik kemampuan menggerakkan dan fungsi sensorik kemampuan merasakan, kekuatan otot, refleks, dan keseimbangan pasien. Kulit Dokter akan memeriksa kondisi kulit dan kuku, karena kondisi kulit dan kuku dapat menunjukkan gangguan atau penyakit di bagian tubuh lain. Pemeriksaan laboratorium Pemeriksaan ini dilakukan dengan mengambil sampel darah, urine, atau jenis cairan tubuh lain untuk kemudian dianalisis lebih lanjut di laboratorium. Beberapa jenis pemeriksaan laboratorium adalah Tes darah Tes darah dilakukan untuk mendeteksi jumlah sel darah hitung darah lengkap, zat kimia dalam darah, gula darah, kolesterol, fungsi hati, hormon tiroid, fungsi ginjal, hingga tingkat pembekuan darah. Tes urine urinalisis Tes urine dilakukan dengan memeriksa tampilan urine, tingkat kepekatan urine, dan kandungan zat kimia pada urine untuk mendeteksi berbagai gangguan, seperti infeksi saluran kemih, penyakit ginjal, dan diabetes. Pemeriksaan cairan tubuh lainnya Pemeriksaan ini contohnya adalah pemeriksaan dahak dan feses tinja. Pemeriksaan dahak dilakukan untuk mendeteksi infeksi yang mungkin terjadi di paru-paru atau saluran pernapasan. Sementara, pemeriksaan feses dilakukan untuk mendeteksi kelainan atau gangguan yang terjadi pada sistem pencernaan pasien. Biopsi Tes yang dilakukan dengan mengambil sampel jaringan tubuh untuk kemudian dianalisis di laboratorium. Radiologi Radiologi dilakukan untuk melihat gambaran kondisi organ dalam tubuh. Beberapa jenis pemeriksaan radiologi, yaitu Foto Rontgen Jenis pemeriksaan medis ini menggunakan sinar-X untuk menghasilkan gambar bagian dalam tubuh pasien. USG USG adalah jenis pemeriksaan medis yang menggunakan gelombang suara berfrekuensi tinggi untuk menangkap gambar dari jaringan lunak dalam tubuh, seperti organ dan pembuluh darah. CT scan CT scan adalah jenis pemeriksaan yang menggunakan komputer dan mesin sinar-X yang memutar, sehingga dapat menghasikan gambar tubuh bagian dalam dari berbagai sudut secara lebih detail dibandingkan dengan foto Rontgen. CT scan dapat digunakan untuk memvisualisasikan berbagai bagian tubuh, seperti kepala, bahu, tulang belakang, perut, lutut, dan dada. MRI Jenis pemeriksaan ini menggunakan media medan magnet dan gelombang radio untuk menghasilkan gambar secara detail atau gambar tiga dimensi dari organ dan jaringan di dalam tubuh pasien. Mesin MRI umumnya berukuran besar dan berbentuk menyerupai tabung. Setelah Konsultasi Penyakit Dalam Setelah pasien menjalani konsultasi dan pemeriksaan, dokter spesialis penyakit dalam akan meninjau seluruh informasi yang telah didapat. Dari tinjauan tersebut, dokter dapat menentukan diagnosis dan rencana terapi untuk pasien. Rencana terapi tersebut dapat berbentuk Rencana perawatan, baik rawat inap atau rawat jalan Jenis obat-obatan yang perlu digunakan Tindakan medis yang perlu dijalani, seperti operasi, kemoterapi, radioterapi, fisioterapi, atau cuci darah Komplikasi Konsultasi Penyakit Dalam Konsultasi penyakit dalam merupakan prosedur yang aman dan penting untuk kesehatan pasien. Meski begitu, beberapa jenis pemeriksaan pada proses konsultasi penyakit dalam tetap berisiko menimbulkan komplikasi. Oleh karena itu, jika pasien merasakan sesuatu yang tidak normal setelah menjalani konsultasi penyakit dalam, misalnya nyeri dan memar pada bagian tubuh yang ditusukkan jarum untuk mengambil sampel darah, segera temui dokter kembali agar bisa secepatnya ditangani.
Prakata Di Indonesia, tingkat dan jangkauan pelayanan kesehatan superspesialistik khususnya bidang Ilmu Penyakit dalam masih rendah dan merupakan permasalahan yang perlu dipecahkan oleh para ahli yang berkecimpung di bidang keilmuan terkait masing-masing. Untuk menangani kasus-kasus superspesialistik diperlukan tenaga kesehatan profesional dengan kualifikasi pendidikan profesi tertinggi yakni Dokter Subspesialis. Kualifikasi sebagai Dokter Subspesialis dihasilkan melalui jenjang pendidikan profesi ke-3 Third Professional Degree atau pendidikan subspesialis. Seperti diketahui, saat ini jumlah dokter Subspesialis di bidang Ilmu Penyakit Dalam masih terbatas dan semuanya terdapat di kota-kota besar. Oleh karena itu Departemen Ilmu Penyakit Dalam FK UNS merasa perlu untuk membuka Program Pendidikan Dokter Subspesialis Penyakit Dalam, dalam rangka memenuhi kebutuhan tenaga profesional di tiap kekhususan pada cabang Ilmu Penyakit Dalam. Program studi ini terdapat 3 kekhususan cabang Ilmu Penyakit Dalam yang telah dibuka dan mendapatkan Surat Keputusan dari Kolegium Ilmu Penyakit Dalam sebagai institusi penyelenggara Program Pendidikan Dokter Subspesialis Penyakit Dalam, yaitu ; Penyakit Tropik InfeksiGinjal HipertensiGastroentero Hepatologi Semoga tujuan pembukaan program ini dapat tercapai untuk kepentingan dunia pendidikan kedokteran dan pelayanan kesehatan, khususnya di bidang Ilmu Penyakit Dalam di Indonesia Ketua Program Studi Pendidikan Dokter Subspesialis Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret/RSUD Dr Moewardi Purwanto,SpPD,K-GH,FINASIM Visi Program Studi Menjadi Pusat Program Pendidikan Dokter Sub Spesialis Penyakit Dalam PPD-SPD bereputasi internasional, menghasilkan lulusan kompeten professional dan unggul tahun 2030 Misi Program Studi Menyelenggarakan Program Pendidikan Dokter Spesialis Penyakit Dalam SubSpesialis yang berkualitas, mempunyai pengetahuan dan keterampilan serta memiliki sikap profesional. Menyelenggarakan pendidikan Dokter Spesialis Penyakit Dalam SubSpesialis yang mampu bersaing dalam perkembangan ilmu kedokteran modern yang berbasis kompetensi di tingkat nasional dan internasional. Melaksanakan peran aktif dalam pengembangan penelitian dan mampu menjalankan profesi kedokteran secara bertanggung jawab dalam sistem pelayanan kesehatan masyarakat. Menghasilkan Dokter Spesialis Penyakit Dalam SubSpesialis yang berdedikasi tinggi, bermoral dan berbudi luhur sesuai kode etik kedokteran. Pelaksanaan Pendidikan Tenaga Pengajar Prof. Dr. dr. Zainal Arifin Adnan, SpPD, K-R Prof. Dr. dr. Bambang Purwanto, SpPD, K-GH dr. Suradi Maryono, SpPD, K-HOM dr. Supriyanto Kartodarsono, SpPD, K-EMD dr. Tatar Sumandjar, SpPD, K-PTI dr. Triyanta Yuli Pramana , SpPD, K-GEH dr. Dhani Redhono, SpPD, K-PTI dr. Wachid Putranto, SpPD, K-GH dr. Arifin, SpPD, K-IC dr. Fatichati Budiningsih, SpPD, K-Ger Arief Nurudhin, SpPD, K-R dr. Paulus Kusnanto, SpPD, K-GEH dr. Agus Joko Susanto, SpPD, K-AI Prof. Dr. dr. Achmad Arman Subijanto,MS Prof. Dr. dr. Ambar Mudigdo, Prof. Dr. dr. Muchsin Doewes,SU,AIFO,MARS, Prof. dr. Ari Natalia Probandari, MPH, PhD dr. Vitri Widyaningsih,MS,PhD Dr. dr. Trisulo Wasyanto, SpJPK Dr. dr. Harsini, SpPK Penerimaan Calon Peserta Penerimaan calon peserta PS PPD-SPD dilakukan 2 dua kali dalam setahun atau setiap semester 1-2 calon peserta didik per peminatan, yaitu pada bulan Januari dan Juli . 2. Calon peserta Dokter spesialis penyakit dalam yang dibuktikan dengan ijasah dari institusi pendidikan dokter spesialis penyakit dalam yang diakui oleh Kolegium Ilmu Penyakit Dalam. Persyaratan Umum Akademik Fotokopi ijazah SpPD yang dilegalisasi Fotokopi transkrip nilai akademik dilegalisirFotokopi sertifikat kompetensi SpPD dari KIPDSurat keterangan nilai TOEFL ≥500Internis + Khusus Peminatan Gastroentero Hepatologi Lampiran Administratif Surat Keterangan SehatSelesai tugas PTT/menjalankan profesi internis minimal 2thBukti transfer pendaftaran Pasfoto 3×4 6 lembarMaterai Rp = 4 lembarSurat rekomdasi PAPDI setempat sesuai domisili Alur Penerimaan Tata cara penerimaan calon PPD-SPD FK UNS sesuai SK Dekan FKUNS Nomor 21/ yaitu melalui tahap seleksi ditingkat Universitas dan di tingkat program studi dan dengan melibatkan Kolegium Ilmu Penyakit Dalam Calon peserta mengisi formulir online. Keabsahan persyaratan akademik dan administratif, dilaksanakan di tingkat Fakultas Kedokteran memenuhi persyaratan calon dilimpahkan ke Departemen terkait untuk mengikuti seleksi penerimaan, yaitu berupa tes tertulis dan tes melaporkan hasil seleksi kepada Kolegium Ilmu Penyakit Dalam untuk dimintakan Surat Rekomendasi berdasarkan Perkonsil 21 tahun 2014.Setelah mendapat surat Rekomendasi dari KIPD, Departemen mengirimkan berkas kelengkapan seleksi beserta rekomendasi dari KIPD kepada FK UNS mengirimkan surat pemberitahuan diterima / tidak diterima kepada calon peserta. Leaflet Formulir Pendaftaran
PEMERATAAN DOKTER SPESIALIS LEWAT ACADEMIC HEALTH SYSTEMDIPUBLIKASIKAN PADA SENIN, 18 APRIL 2022 000000, DIBACA KALIJakarta, 18 April 2022Pemerataan SDM Kesehatan yang berkualitas diperlukan untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan. Hal itu dapat dilakukan salah satunya dengan melakukan integrasi sistem Pendidikan dan Kesehatan melalui Academic Health System AHS.AHS merupakan sebuah model kebijakan yang mengakomodir potensi masing-masing institusi ke dalam satu rangkaian visi yang berbasis pada kebutuhan masyarakat. Konsep ini merupakan integrasi pendidikan kedokteran bergelar, dengan program pendidikan profesional kesehatan lainnya yang memiliki rumah sakit pendidikan atau berafilisasi dengan rumah sakit pendidikan, sistem kesehatan, dan organisasi pelayanan AHS di tahun 2022 diharapkan dapat membantu percepatan pemenuhan dan pemerataan dokter spesialis sebagaimana diamanatkan oleh program Transformasi Sistem Kesehatan yang dicanangkan oleh Kementerian Kesehatan. Hal ini merupakan tindak lanjut upaya Kementerian Kesehatan dalam melakukan akselerasi Program Studi Dokter Spesialis dan Subspesialis, beserta Kebijakan Kementerian Ristekdikti tentang Penugasan Pembukaan Program Studi Dokter AHS diharapkan dapat menghitung jumlah dan jenis lulusan SDM Kesehatan dan memenuhi kebutuhan wilayah; Mendefinisikan profil dan value SDM Kesehatan yang diperlukan di wilayah tersebut; serta menentukan pola distribusi SDM Kesehatan yang sustainable mulai dari layanan primer hingga Jenderal Tenaga Kesehatan, drg. Arianti Anaya, MKM, mengatakan kebutuhan dokter dan dokter spesialis dapat tepenuhi di seluruh Indonesia secara merata dalam jangka waktu 10 tahun. Salah satu tahapan dalam pemenuhan kebutuhan dokter di Indonesia adalah dengan peningkatan kuota mahasiswa dokter umum.''Penambahan rasio dokter umum 2 kali dan dosen sebanyak 1,5 kali maka kekurangan dokter umum bisa terselesaikan dalam jangka waktu 10 tahun dengan catatan semua dokter bekerja di Fasyankes. Namun saat ini 20% dokter bekerja di bidang manajerial, sehingga pemenuhan kebutuhan dokter bertambah waktunya menjadi 12 tahun dengan rasio tersebut,'' katanya dalam ''Workshop Pembahasan Kerjasama Fakultas Kedokteran, Rumah Sakit Pendidikan, dan Dinas Kesehatan dalam rangka Academic Health System'' di Bali, Selasa 12/4.Sama halnya dengan pemenuhan kebutuhan dokter spesialis obstetri dan ginekologi obgin, penambahan kuota dengan rasio 2 kali dan dosen 1,5 kali maka pemenuhan dokter spesialis obgin selama 6 tahun sampai dengan Tahun 2028. Penambahan kuota ini harus disesuaikan dengan kapasitas rumah sakit dan rumah sakit pendidikan yang Data Bapenas Tahun 2018, rasio dokter spesialis per penduduk tahun 2025 sebesar 0,28 artinya 28 dokter spesialis untuk penduduk. Dengan komposisi ketersediaan dokter spesialis saat ini, maka target rasio Dokter Spesialis Penyakit Dalam 3 orang untuk penduduk, Spesialis Obstetri dan Ginekologi juga 3 orang untuk penduduk.''Per 1 April 2022 jumlah dokter umum dan dokter spesialis di rumah sakit seluruh Indonesia sebanyak orang dan kekurangan sebesar orang dokter. Kekurangan ini hanya didasarkan pada standar minimal ketersediaan dokter pada rumah sakit dan belum memperhitungkan beban kerja pelayanan,'' ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi nomor hotline Halo Kemenkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili 021 5223002, 52921669, dan alamat email kontak[at]kemkes[dot]go[dot]id D2
Rumah Sakit Onkologi Solo merupakan salah satu rumah sakit di Solo yang berfokus pada pelayanan Onkologi, baik secara pelayanan medis maupun berperan serta secara sosial dalam penanganan penyakit kanker. Mulanya, rumah sakit ini adalah sebuah klinik praktek Dokter Spesialis Obstetric dan Ginekologi - Konsultan Onkologi DR. Dr. Heru Priyanto, Sp. OG K Onk. yang berada di Surakarta. Klinik perorangan ini telah berdiri sejak tahun 2008. Seiring berjalannya waktu praktek dokter ini ternyata berkembang dan melayani pasien hingga berbagai kota di Indonesia. Jumlah pasien yang tinggi tiap harinya serta besarnya angka pasien yang memerlukan tindakan spesifik, membuktikan kepercayaan pasien atas pelayanan yang kami berikan. Hal-hal inilah yang mendorong berubahnya praktek dokter spesialis onkologi ini berkembang menjadi sebuah Rumah Sakit Khusus Onkologi Tipe C dengan kapasitas 50 tempat tidur.
dokter spesialis penyakit dalam di solo